ASUHAN KEPERAWATAN
PADA PASIEN DENGAN ASTMA BRONCHIALE
PADA PASIEN DENGAN ASTMA BRONCHIALE
PENGKAJIAN
I. BIODATA.
A. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny.L
Umur : 18 th.
Jenis kelamin :Perempuan
Pendidikan : Pelajar
Agama : Islam.
Bangsa : Indonesia.
Status perkawinan : Belum kawin.
Alamat : Jl, A. Yani. Landasan Ulin.
Tgl masuk RS / Pusk : 15 – 10 – 2001.
Tgl pengkajian : 16 – 10 – 2001.
Nomor register : 16 18 60
Dignosa medis : Astma Bronchiale
B. IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB.
Nama : Tn, As’ari Saleh.
Umur : 37 th.
Jenis kelamin : Laki-laki.
Pendidikan : SLTP
Pekerjaan : Swasta.
Agama : Islam
Alamat : Ds. Palingkau Baru. Kapuas. Kal – Teng.
II. RIWAYAT PENYAKIT.
A. Keluhan utama.
Sesak nafas, disertai batuk yang berdahak.
B. Riwayat penyakit sekarang.
Sesak nafas dirasakan pasien mulai tanggal 15-10-2001 pagi hari sehabis hujan yang lebat. Oleh teman 1 kamar pasien ia diberi obat Asmasoho 1 tab dan sesak mulai berkurang. Kemudian psien mandi, tiba-tiba sesaknya makin parah. Oleh teman-temannya pasien dibawa ke RSU Banjarbaru untuk berobat. Sedangkan batuk sudah dirasakan hari kamis tanggal 11-10-2001, namun tidak mengganggu aktivitas pasien sehari- hari.
C. Riwayat penyakit terdahulu.
Sebelumnya pasien sudah pernah mengidap penyakit astma sejak usia 8 tahun. Sering kambuh bila cuaca dingin dan akan sembuh setelah minum obat Aminophilin tab ½ tab s/d 1 tab. Belum pernah dirawat di RS dengan keluhan Astma atau keluhan penyakit lain.
III. PEMERIKSAAN FISIK.
A. Keadaan umum.
Kesadaran : komposmentis.
Vital sign • TD : 100 / 70 mmhg • Temp : 36ยบ C
• Nadi : 100 x / mt • Resp : 32 x / mt.
B. Kulit.
• Elastisitas kulit baik, turgor cepat kembali. Kebersihan kulit terawat baik.
• Kelembaban kulit cukup, tampak adanya cyanosis perifer.
• Hemangioma (-). Lesi (-). Kelainan kulit (-).
C. Kepala.
• Bentuk kepala simetris, distribusi rambut merata.
• Kulit kepala bersih, tidak tampak adanya kotoran / ketombe.
• Warna rambut hitam pekat.
D. Penglihatan.
• Bentuk mata simetris. Sekresi air mata (+).
• Gerakan bola mata simetris, refleks terhadap cahaya (+).
• Konjungtiva pucat, sklera tampak kemerahan.
E. Penciuman & Hidung.
• Bentuk hidung simetris.
• Pernafasan cuping hidung (+), terpasang selang O2 2 liter/mt.
• Epistaksis (-), kotoran hidung (+).
• Penciuman berfungsi baik, dapat membedakan aroma dan bau-bauan.
F. Pendengaran & Telinga.
• Bentuk telinga simetris, cuping tellinga teraba dingin.
• Tidak terdapat adanya sekret.
• Pendengaran berfungsi baik, bereaksi bila dipanggil.
G. Mulut.
• Mukosa bibir kering, lidah tampak kotor.
• Gusi berwarna merah muda, tidak terdapat gejala anemis.
• Tampak gejala cyanosis pada daerah bibir.
H. Leher.
• Pulsasi vena jugularis (+) teraba kuat.
• Tekanan vena jugularis (-).
• Tidak ada pembatasan gerak leher.
I. Dada / Pernafasan / Sirkulasi.
• Bentuk simetris, retraksi dinding dada (+).
• Fremitus vokal (+) dextra dan sinistra
• Bj 1 dan Bj 2 tunggal, terdengar adanya whezing dan ronchi basah.
• Tampak penggunaan otot bantu pernafasan ( otot sternokleidomastoideus ).
J. Abdomen.
• Bentuk simetris, kembung (-).
• Tiadk teraba pembesaran hati & limfe.
• Terdengar bunyi timpani (+), kembung (-).
• Terdengar suara bising usus.
K. Sistem reproduksi.
• Alat genetalia berfungsi baik.
• Tidak ada keluhan dalam proses eliminasi.
L. Ekstremitas atas & bawah.
• Akral dingin. Bentuk tangan simetris D & S, jumlah jari lengkap. Ada pembatasan gerak tangan kanan karena terpasang infus D 5 % 20 tts/mt.
• Bentuk kaki simetris, tidak terdapat gejala oedema, tidak terdapat adanya pembatasan gerak ekstremitas bawah.
IV. KEBUTUHAN FISIK, PSIKOLOGIS, SOSIAL & SPIRITUAL.
A. Aktivitas & Istirahat.
• Dirumah ; aktifitas sehari-hari sebagai siswa pesantren Al-Falah Putera kelas 2 Tsanawiyah, belajar dari pagi s/d sore hari
• Istirahat / tidur siang jarang dilakukan. Tidur malam antara 5 – 7 jam permalam.
• Di RS ; sejak masuk RS hingga pagi hari pasien tidak dapat tidur pada siang – sore hari & malam hari pasien hanya tidur sebentar ± 4 jam saja.
B. Personal hygiene.
• Di rumah : Mandi 2 x sehari pagi & sore, gosok gigi 2 x sehari. Ganti baju 2 x sehari. Sanitasi asir bersih dari PDAM.
• Di RS : Sejak masuk s/d sekarang pasien belum ada mandi, cuma gosok gigi 1 x & ganti baju setelah diseka pada pagi hari.
C. Nutrisi.
• Di Rumah : Pola makan 3 x sehari dengan lauk dan pauk yang bervariasi. Suka minum air putih 5 – 7 gelas perhari. Pasien tidak suka minum kopi dan the.
• Di RS : Pola makan 3 x sehari dengan diet bubur biasa, namun hanya mampu menghabiskan ½ - ⅔ porsi saja.Nutrisi perenteral inf. D 5% - 20 tts/mt.
D. Eliminasi.
• Sebelum sakit ; Pola BAB 1 x sehari, biasnya pada pagi hari. Pola BAK 4 – 6 x sehari.
• Di RS : Elliminasi alvi ( BAB ) belum ada. Eliminasi BAK sering ³ 5 x.
E. Sexualitas.
• Pasien belum menikah.
F. Psikososial.
• Selama di RS pasien ditemani oleh teman-temannya di asrama.
• Pasien tampak cemas dan gelisah terhadap penyakitnya.
G. Spiritual.
• Meskipun pasien tampak cemas & gelisah, pasien selalu berzikir dan menyebut nama Allah SWT.
V. PROSEDUR DIAGNOSTIK DAN PENGOBATAN.
A. Laboratorium.
NO HARI & TANGGAL JENIS PEMERIKSAAN KATEGORI NORMAL HASIL PEMERIKSAAN
1 16-10-01 • Darah rutin :
HB~
Leokosit.~
LED.~
Diff Count~
14 – 16 gr %
4000 – 10,000 /mm3
0 – 20 mm / jam.
Bas 0-1 %
Eos 1-4 %
Staf 2-6 %
Seg 50-70 %
Lym 25-40 %
Mon 2-8 %
11 gr %
7,600 / mm3
22 mm / jam
0 %
6 %
0 %
59 %
33 %
2 %
10. Rontgen
Hasil :…-…………………..
B. EKG.
Hasil :…-………………….
C. Pemeriksaan lain ( EEG, USG, CT Scan, dll ).
D. Pengobatan :
Infus D 5 % 20 tts / mt.~
Lapimox tab 3 x 500 mg.~
Tismalin tab 3 x 1 tab.~
Comtusy syr 3 x 1 cth.~
Status perkawinan : Belum kawin.
Alamat : Jl, A. Yani. Landasan Ulin.
Tgl masuk RS / Pusk : 15 – 10 – 2001.
Tgl pengkajian : 16 – 10 – 2001.
Nomor register : 16 18 60
Dignosa medis : Astma Bronchiale
B. IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB.
Nama : Tn, As’ari Saleh.
Umur : 37 th.
Jenis kelamin : Laki-laki.
Pendidikan : SLTP
Pekerjaan : Swasta.
Agama : Islam
Alamat : Ds. Palingkau Baru. Kapuas. Kal – Teng.
II. RIWAYAT PENYAKIT.
A. Keluhan utama.
Sesak nafas, disertai batuk yang berdahak.
B. Riwayat penyakit sekarang.
Sesak nafas dirasakan pasien mulai tanggal 15-10-2001 pagi hari sehabis hujan yang lebat. Oleh teman 1 kamar pasien ia diberi obat Asmasoho 1 tab dan sesak mulai berkurang. Kemudian psien mandi, tiba-tiba sesaknya makin parah. Oleh teman-temannya pasien dibawa ke RSU Banjarbaru untuk berobat. Sedangkan batuk sudah dirasakan hari kamis tanggal 11-10-2001, namun tidak mengganggu aktivitas pasien sehari- hari.
C. Riwayat penyakit terdahulu.
Sebelumnya pasien sudah pernah mengidap penyakit astma sejak usia 8 tahun. Sering kambuh bila cuaca dingin dan akan sembuh setelah minum obat Aminophilin tab ½ tab s/d 1 tab. Belum pernah dirawat di RS dengan keluhan Astma atau keluhan penyakit lain.
III. PEMERIKSAAN FISIK.
A. Keadaan umum.
Kesadaran : komposmentis.
Vital sign • TD : 100 / 70 mmhg • Temp : 36ยบ C
• Nadi : 100 x / mt • Resp : 32 x / mt.
B. Kulit.
• Elastisitas kulit baik, turgor cepat kembali. Kebersihan kulit terawat baik.
• Kelembaban kulit cukup, tampak adanya cyanosis perifer.
• Hemangioma (-). Lesi (-). Kelainan kulit (-).
C. Kepala.
• Bentuk kepala simetris, distribusi rambut merata.
• Kulit kepala bersih, tidak tampak adanya kotoran / ketombe.
• Warna rambut hitam pekat.
D. Penglihatan.
• Bentuk mata simetris. Sekresi air mata (+).
• Gerakan bola mata simetris, refleks terhadap cahaya (+).
• Konjungtiva pucat, sklera tampak kemerahan.
E. Penciuman & Hidung.
• Bentuk hidung simetris.
• Pernafasan cuping hidung (+), terpasang selang O2 2 liter/mt.
• Epistaksis (-), kotoran hidung (+).
• Penciuman berfungsi baik, dapat membedakan aroma dan bau-bauan.
F. Pendengaran & Telinga.
• Bentuk telinga simetris, cuping tellinga teraba dingin.
• Tidak terdapat adanya sekret.
• Pendengaran berfungsi baik, bereaksi bila dipanggil.
G. Mulut.
• Mukosa bibir kering, lidah tampak kotor.
• Gusi berwarna merah muda, tidak terdapat gejala anemis.
• Tampak gejala cyanosis pada daerah bibir.
H. Leher.
• Pulsasi vena jugularis (+) teraba kuat.
• Tekanan vena jugularis (-).
• Tidak ada pembatasan gerak leher.
I. Dada / Pernafasan / Sirkulasi.
• Bentuk simetris, retraksi dinding dada (+).
• Fremitus vokal (+) dextra dan sinistra
• Bj 1 dan Bj 2 tunggal, terdengar adanya whezing dan ronchi basah.
• Tampak penggunaan otot bantu pernafasan ( otot sternokleidomastoideus ).
J. Abdomen.
• Bentuk simetris, kembung (-).
• Tiadk teraba pembesaran hati & limfe.
• Terdengar bunyi timpani (+), kembung (-).
• Terdengar suara bising usus.
K. Sistem reproduksi.
• Alat genetalia berfungsi baik.
• Tidak ada keluhan dalam proses eliminasi.
L. Ekstremitas atas & bawah.
• Akral dingin. Bentuk tangan simetris D & S, jumlah jari lengkap. Ada pembatasan gerak tangan kanan karena terpasang infus D 5 % 20 tts/mt.
• Bentuk kaki simetris, tidak terdapat gejala oedema, tidak terdapat adanya pembatasan gerak ekstremitas bawah.
IV. KEBUTUHAN FISIK, PSIKOLOGIS, SOSIAL & SPIRITUAL.
A. Aktivitas & Istirahat.
• Dirumah ; aktifitas sehari-hari sebagai siswa pesantren Al-Falah Putera kelas 2 Tsanawiyah, belajar dari pagi s/d sore hari
• Istirahat / tidur siang jarang dilakukan. Tidur malam antara 5 – 7 jam permalam.
• Di RS ; sejak masuk RS hingga pagi hari pasien tidak dapat tidur pada siang – sore hari & malam hari pasien hanya tidur sebentar ± 4 jam saja.
B. Personal hygiene.
• Di rumah : Mandi 2 x sehari pagi & sore, gosok gigi 2 x sehari. Ganti baju 2 x sehari. Sanitasi asir bersih dari PDAM.
• Di RS : Sejak masuk s/d sekarang pasien belum ada mandi, cuma gosok gigi 1 x & ganti baju setelah diseka pada pagi hari.
C. Nutrisi.
• Di Rumah : Pola makan 3 x sehari dengan lauk dan pauk yang bervariasi. Suka minum air putih 5 – 7 gelas perhari. Pasien tidak suka minum kopi dan the.
• Di RS : Pola makan 3 x sehari dengan diet bubur biasa, namun hanya mampu menghabiskan ½ - ⅔ porsi saja.Nutrisi perenteral inf. D 5% - 20 tts/mt.
D. Eliminasi.
• Sebelum sakit ; Pola BAB 1 x sehari, biasnya pada pagi hari. Pola BAK 4 – 6 x sehari.
• Di RS : Elliminasi alvi ( BAB ) belum ada. Eliminasi BAK sering ³ 5 x.
E. Sexualitas.
• Pasien belum menikah.
F. Psikososial.
• Selama di RS pasien ditemani oleh teman-temannya di asrama.
• Pasien tampak cemas dan gelisah terhadap penyakitnya.
G. Spiritual.
• Meskipun pasien tampak cemas & gelisah, pasien selalu berzikir dan menyebut nama Allah SWT.
V. PROSEDUR DIAGNOSTIK DAN PENGOBATAN.
A. Laboratorium.
NO HARI & TANGGAL JENIS PEMERIKSAAN KATEGORI NORMAL HASIL PEMERIKSAAN
1 16-10-01 • Darah rutin :
HB~
Leokosit.~
LED.~
Diff Count~
14 – 16 gr %
4000 – 10,000 /mm3
0 – 20 mm / jam.
Bas 0-1 %
Eos 1-4 %
Staf 2-6 %
Seg 50-70 %
Lym 25-40 %
Mon 2-8 %
11 gr %
7,600 / mm3
22 mm / jam
0 %
6 %
0 %
59 %
33 %
2 %
10. Rontgen
Hasil :…-…………………..
B. EKG.
Hasil :…-………………….
C. Pemeriksaan lain ( EEG, USG, CT Scan, dll ).
D. Pengobatan :
Infus D 5 % 20 tts / mt.~
Lapimox tab 3 x 500 mg.~
Tismalin tab 3 x 1 tab.~
Comtusy syr 3 x 1 cth.~
ANALISA DATA
DATA SUBYEKTIF & OBYEKTIF
ETIOLOGI
MASALAH
Data subyektif~
Pasien mengatakan sesak saat bernafas.
Data obyektif.~
Cianosis perifer~ & pada daerah bibir.
Whezing (+)~
Ronchi basah (+).~
Pasien tidak mampu membuang sekret (akumulasi sekret)~
Terpasang selang O2 2 tl/mt.~
Data subyektif.~
Pasien mengatakan rasa kekhawatirannya terhadap penyakitnya.
Data obyektif.~
Raut muka tegang.~
Pasien tampak gelisah~
Data subyektif.~
Pasien mengatakan rasa mual dan tidak ada nafsu makan.
Data obyektif.~
Pasien tidak mampu menghabiskan 1 porsi dari diet yang disediakan, hanya ½ - ¾ porsi saja.~
Adanya sputum kental. Peningkatan produksi sputum.~
Ketidaktahuan pasien tentang penyakitnya
Adanya akumulasi sekret. Gangguan ventilasi.
Cemas.
Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
INTERVENSI KEPERAWATAN
NO | HARI & TANGGAL | DIAGNOSA KEPERAWATAN | PERENCANAAN IMPLEMENTASI | TUJUAN | TINDAKAN | RASIONALISASI | |
1 | Selasa 16-10-01 | Bersihan jalan nafas tak epektif berhubungan dengan peningkatan produksi sekret, ditandai dengan : Adanya cianosis perifer.~ Whezing (+).~ Ronchi (+). Cemas berhubungan dengan ketiadktahuan pasien tentang penyakitnya. Ditandai dengan : Raut muka tampak tegang dan gelisah.~ | |||||
2 | Selasa 16-10-01 | ||||||
3 | Selasa 16-10-01 | Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan akumulasi sekret, ditandai dengan : Px hanya mampu menghabiskan ½ - ¾ porsi dari diet yang disediakan.~ Pasien mengeluh mual dan tidak ada nafsu makan.~ | |||||
.
.
Jangka pendek
Pasien mampu menunjukan perilaku untuk memperbaiki jalan nafas dengan batuk yang epektif & mampu mengeluarkan sekret.
Jangka panjang
Mempertahankan jalan nafas dengan bunyi nafas yang bersih.
Jangka panjang ;
Menunjukan perbaiakn ventilasi dan oksigenisasi jaringan yang adekuat & gejala distres pernafasan sehingga pasien dapat tenang kembali.
Jangka pendek:
Pasien dapat mengerti tentang penyakitnya dan berpartisipasi dalam pengobatan.
Pasien mampu menunjukan perubahan untuk mempertahankan BB
1. Auskultasi bunyi nafas, catat adanya whezing dan ronchi.
2. Pantau frekuensi pernafasan, catat rasio inspirasi / ekspirasi.
3. Berikan posisi setengah duduk umtuk memberikan rasa nyaman pasien.
4. Tingkatkan masukan cairan / air hangat sampai 3000 ml.
5. Ajarkan tehnik batuk yang efektif
1. Observasi frekuensi, kedalaman pernafasan apakah menggunakan otot aksesori & pernafasan mulut.
2. Observasi secara rutin kulit dan warna membran mukosa.
3. Observasi tingkat kesadaran / status mental dan gejala perubahan kesadaran.
4. Berikan penjelasan mengenai prosedur pengobatan.
5. Pertahankan ventilasi mekanik yang baik ( O2 tambahan sesuai dengan indikasi & toleransi pasien )
Menunjukan perbaiakn ventilasi dan oksigenisasi jaringan yang adekuat & gejala distres pernafasan sehingga pasien dapat tenang kembali.
Jangka pendek:
Pasien dapat mengerti tentang penyakitnya dan berpartisipasi dalam pengobatan.
Pasien mampu menunjukan perubahan untuk mempertahankan BB
1. Auskultasi bunyi nafas, catat adanya whezing dan ronchi.
2. Pantau frekuensi pernafasan, catat rasio inspirasi / ekspirasi.
3. Berikan posisi setengah duduk umtuk memberikan rasa nyaman pasien.
4. Tingkatkan masukan cairan / air hangat sampai 3000 ml.
5. Ajarkan tehnik batuk yang efektif
1. Observasi frekuensi, kedalaman pernafasan apakah menggunakan otot aksesori & pernafasan mulut.
2. Observasi secara rutin kulit dan warna membran mukosa.
3. Observasi tingkat kesadaran / status mental dan gejala perubahan kesadaran.
4. Berikan penjelasan mengenai prosedur pengobatan.
5. Pertahankan ventilasi mekanik yang baik ( O2 tambahan sesuai dengan indikasi & toleransi pasien )
1. Observasi kebiasaan makan pasien dan asupan makan saat ini.
2. Berikan perawatan oral sesering mungkin.
3. Hindari makanan penghasil gas, minuman berkarbonat, makanan yang sangat panas dan sangat dingin.
1. Derajat spasme ronchus dapat terjadi dengan obstruksi jalan nafas & dapat dimanifestasikan adanya bunyi nafas tambahan
2. Pernafasan dapat melambat dan frekuensi ekspirasi memanjang dibandingkan ispirasi.
3. Peninggian kepala tempat tidur mempermudah fungsi pernafasan.
2. Berikan perawatan oral sesering mungkin.
3. Hindari makanan penghasil gas, minuman berkarbonat, makanan yang sangat panas dan sangat dingin.
1. Derajat spasme ronchus dapat terjadi dengan obstruksi jalan nafas & dapat dimanifestasikan adanya bunyi nafas tambahan
2. Pernafasan dapat melambat dan frekuensi ekspirasi memanjang dibandingkan ispirasi.
3. Peninggian kepala tempat tidur mempermudah fungsi pernafasan.
4. Hidrasi membantu menurunkan kekentalan sekret, cairan hangat dapat menurunkan spasme bronchus.
5. Dapat mengeluarkan sputum yang kental.
5. Dapat mengeluarkan sputum yang kental.
1. Sebagai evaluasi derajat distres pernafasan dan atau kronisnya proses penyakit.
2. Sianosis sentral memngindikasikan beratnya hipoksemia
3. Gelisah & ancietas adalah manifestasi umum pada hipoksemia, GDA memburuk disertai samnolen menunjukan disfungsi serebral yang berhubungan dengan hipoksemia.
4. Pasien dapat memahami prosedur therapi yang diberikan.
5. Dapat mencegah memburuknya hipoksia.
1. Kegagalan pernafasan membuat status hipermetabolik dengan peningkatan kebutuhan kalori.
2. Rasa tidak enak, bau, dan penampilan berpengaruh terhadap nafsu makan dan dapat membuat rasa mual, muntah dan kesulitan bernafas.
3. Dapat meningkatkan distensi abdomen yang mengganggu pernafasan & diafragma dan meningkatkan dispnea, suhu ekstrim dapat mencetuskan / meningkatkan spasme bronchus.
2. Sianosis sentral memngindikasikan beratnya hipoksemia
3. Gelisah & ancietas adalah manifestasi umum pada hipoksemia, GDA memburuk disertai samnolen menunjukan disfungsi serebral yang berhubungan dengan hipoksemia.
4. Pasien dapat memahami prosedur therapi yang diberikan.
5. Dapat mencegah memburuknya hipoksia.
1. Kegagalan pernafasan membuat status hipermetabolik dengan peningkatan kebutuhan kalori.
2. Rasa tidak enak, bau, dan penampilan berpengaruh terhadap nafsu makan dan dapat membuat rasa mual, muntah dan kesulitan bernafas.
3. Dapat meningkatkan distensi abdomen yang mengganggu pernafasan & diafragma dan meningkatkan dispnea, suhu ekstrim dapat mencetuskan / meningkatkan spasme bronchus.
1. Mengobservasi bunyi nafas, mencatat adanya whezing dan ronchi setiap 4 jam sekali.
2. Mengobservasi frekuensi nafas, saat inspirasi dan ekspirasi
3. Meninggikan bagian kepala dari tempat tidur pasien menjadi setengah duduk.
4. Anjurkan pasien untuk sering minum air hangat kalau bisa sampai 3000 ml / hr.
5. Menganjurkan pasien untuk batuk yang efektif,
2. Mengobservasi frekuensi nafas, saat inspirasi dan ekspirasi
3. Meninggikan bagian kepala dari tempat tidur pasien menjadi setengah duduk.
4. Anjurkan pasien untuk sering minum air hangat kalau bisa sampai 3000 ml / hr.
5. Menganjurkan pasien untuk batuk yang efektif,
1. Mengobservasi penggunaan otot sterno kleido mastoideus yang digunakan sebagai otot pernafasan tambahan Px.
2. Mengobservasi kelainan warna kulit, cianosis perifer (+).
3. Menjelaskan kepada px tentang patofis penyakitnya, memberikan kesempatan pada Px untuk bertanya tentang penyakitnya.
4. Menjelaskan kepada pasien tentang prosedur pengobatan yang diberikan.
5. Menciptakan lingkungan yang tenang, membatasi jumlah pengunjung & mengobservasi pemasangan O2
2. Mengobservasi kelainan warna kulit, cianosis perifer (+).
3. Menjelaskan kepada px tentang patofis penyakitnya, memberikan kesempatan pada Px untuk bertanya tentang penyakitnya.
4. Menjelaskan kepada pasien tentang prosedur pengobatan yang diberikan.
5. Menciptakan lingkungan yang tenang, membatasi jumlah pengunjung & mengobservasi pemasangan O2
1. Menanyakan kepada Px makanan yang ia sukai dan mengobservasi jumlah pemasukan makanan setiap habis makan.
2. Menganjurkan kepada keluarga untuk memberikan perawatan mulut (gosokj gigi) sebelum & sehabis makan.
3. Menganjurkan kepada pasien untuk tidak mengkonsumsi makanan dan minuman dalam kemasan dan makanan yang bersifat pedas dan asam.
CATATAN PERKEMBANGAN.
2. Menganjurkan kepada keluarga untuk memberikan perawatan mulut (gosokj gigi) sebelum & sehabis makan.
3. Menganjurkan kepada pasien untuk tidak mengkonsumsi makanan dan minuman dalam kemasan dan makanan yang bersifat pedas dan asam.
CATATAN PERKEMBANGAN.
NO | HARI / TANGGAL | NO DXN | PERKEMBANGAN |
1. | Rabu. 17-10-01 jam 12.30 | No 1 | S : Pasien mengatakan rasa sesak berkurang, batuk (+), sekresi sputum berkurang. O : Cyanosis perifer (-). Wheezing (-). Ronchi (+). A : Sebagian masalah dapat teratasi. P : Masih relevan. I : Teruskan semua rencana point 1-5. |
2. | Rabu. 17-10-01 jam 12.30 | No 2 | S : Pasien mengatakan rasa sesak berkurang. O : Px tidak menggunakan O2 tambahan lagi. Cyanosis (-). Whezing (-) Ronchi (+). A : Masalah teratasi. P : Pertahankan kondisi umum pasien. |
3. | Kamis. 18-10-01 | No 3 | S : Pasien mengatakan rasa mual (-). O : Pasien mampu menghabiskan 1 porsi penuh diet yang disediakan. Pasien mampu mengeluarkan sekret yang ada di bronkus. A : Masalah dapat teratasi. P ; jam 12.00. Pasien diperbolehkan pulang. |
Asuhan Keperawatan Pada ny. M Dengan Gangguan Sistem Pernafasan (Bronkhitis)
Di Ruang cempaka Rsu Majalaya
A. Pengkajian
1) Biodata
a. Biodata klien
Nama :Ny M
Umur :42 tahun
Jenis kelamin :perempuan
Alamat :kp. Majalaya
Suku bangsa :sunda
Agama :islam
Pendidikan :SMP
Pekerjaan :ibu rumah tangga
Tgl masuk :06/10/2011
Tgl pengkajian :07/10/2011
No.cm :0414239
b. Biodata penanggung jawab
Nama :Tn K
Umur :43 tahun
Jenis kelamin :laki – laki
Alamat :kp. Majalaya
Suku bangsa :sunda
Agama :islam
Pendidikan :SMP
Pekerjaan :wiraswasta
Hubungan dgn klien :suami
2) riwayat kesehatan
a. keluhan utama
klien mengeluh batuk – batuk yang disertai dahak.
b. riwayat kesehatan sekarang
pada saat dilakukan pengkajian, klien mengatakan sejak 2minggu yang lalu klien sering batuk – batuk yang disertai adanya dahak. Sebelumnya klien selalu mandi di malam hari dengan menggunakan air dingin, selain itu klien sering menghirup udara yang tidak bersih karena letak rumah klien samping pabrik batu bata. Menurut penuturan klien, batuk yang dirasakan klien termasuk berat dan klien merasakan batuknya semakin parah setiap malam hari.
c. riwayat kesehatan dahulu
menurut penuturan klien, sebelumnya klien tidak pernah mengalami penyakit bronkhitis dan sebelumnya tidak pernah mengalami penyakit yang memerlukan perawatan khusus seperti TBC, ashma, dll. Kalaupun klien batuk – batuk, itu hanya batuk biasa saja yang bisa disembuhkan dengan mengkonsumsi obat yang dijual diwarung saja.
d. Riwayat kesehatan keluarga
menurut penuturan klien didalam keluarganya tidak ada yang pernah mengalami penyakit yang sama dengan klien.
3) pemeriksaan fisik
A. keadaan umum
Kesadaran : compos mentis
Penampilan umum :klien tampak lemah
B. tanda – tanda vital
td :130/70
p :84x/menit
r :28x/menit
s :35,9 c
C . Integumen
1. rambut dan kulit kepala
warna :hitam
tekstur :halus
penyebaran :merata
kebersihan :tidak tampak adanya kotoran
lubrikasi :tidak tampak adanya lubrikasi
2. kepala
bentuk :oval
kesimetrisan :simetris antara bahu kiri dan kanan
keadaan :tidak tampak adnya kotoran dan lessi
3. kulit
warna :sawo matang
tekstur :halus
turgor :baik, terbukti saat dicubit turgor dapat kembali dalam 2 detik
kelembaban :kering
4. kuku
warna :bening
CRT :baik, terbukti saat ditekan sirkulasi dapat kembali dalam waktu 2 detik
Bentuk :cembung
Tekstur :halus
Keadaan :tidak tampak adanya lessi
Kebersihan :tidak tampak adanya kotoran
5. mata
kesimetrisan :simetris antara mata kiri dan kanan
konjungtiva :merah muda
sklera :putih kemerahan
pupil :dapat berdilatasi dengan baik saat dirangsang dengan cahaya
fungsi penglihatan :baik, terbukti klien dapat membaca papan nama perawat dengan jarak 30 cm
kebersihan :tidak tampak adanya kotoran
pergerakan :dapat digerakan ke segala arah dengan baik.
6. Telinga
Kesimetrisan :simetris antara telinga kiri dan kanan
Tekstur :halus
Warna :selaras dengan kulit wajah
Kebersihan :tidak tampak adanya kotoran
Fungsi pendengaran :baik, terbukti klien dapat menjawab pertanyaan perawat
7. Hidung
Kesimetrisan :simetris
Warna :selaras
Kebersihan :tidak tampak adanya kotoran
Keadaan :tidak adanya lesi
Fungsi penciuman :baik, terbukti klien dapat membedakan bau parfum dengan bau minyak kayu putih
8. Mulut
- Bibir
Warna :merah muda
Tekstur :halus
Stomatitis :tidak tampak adanya stomatitis
Kelembaban :lembab
Kebersihan :tidak tampak adanya kotoran
- Gigi
Warna :putih
Jumlah :32 buah
Caries :tidak tampak adanya caries
Kebersihan :tidak tampak adanya kotoran
- Lidah
Warna :merah muda
Tekstur :halus
Kebersihan :tidak tampak adanya kotoran
Kelembaban :lembab
Fungsi motoris :dapat digerakan kesegala arah
Fungsi sensoris :dapat membedakan segala rasa
9. Leher
Pergerakan :dapat digerakan kesegala arah
Kesimetrisan :simetris
Kelenjar tyroid :tidak tampak pembesaran
Jvp :tidak tampak peninggian
Kgb :tidak tampak pembesaran
Kebersihan :tidak tampak adanya kotoran
10. Dada
Kesimetrisan :simetris
Respirasi :28x/menit
Bunyi jantung :reguler
Bunyi paru :ronchi
Kebersihan :tidak tampak adanya kotoran
11. Abdomen
Bising usus :12x/menit
Bentuk permukaan :datar
Tekstur :halus
Keluhan :tidak ada keluhan
12. Genetalia :tidak terkaji
13. Ekstremitas
- Atas :tangan kiri terpasang infus 20 tetes/ menit dan tangan kanan bebas digerakan kesemua arah
- Bawah :kaki kiri dan kanan klien dapat digerakan kesegala arah tetapi masih lemah
4) Pola Aktivitas Sehari – hari
no | Jenis aktivitas | Sebelum sakit | Setelah sakit |
1 | Pola nutrisi a. Makan Frekuensi Jenis Porsi Cara b. Minum Frekuensi Jenis Jumlah cara | 3x/hari Nasi, lauk pauk, sayuran 1 porsi Mandiri 7-8 gelas/hari Air putih dan teh 1700-2000 cc mandiri | 2x/hari Bubur nasi ½ porsi Dibantu 5-6 gelas Air putih 1500-1700 cc Dibantu |
2 | Pola eliminasi a. BAB Frekuensi Warna Konsistensi Bau Cara b. BAK Frekuensi Warna Bau cara | 1x/hari Kuning kecoklatan ½ padat Khas feces Mandiri 5-6 x/ menit Kuning Khas amoniak mandiri | 1x/hari Kuning kecoklatan ½ padat Khas feces Mandiri 4-5x/menit Kuning Khas amoniak mandiri |
3 | Pola istirahat tidur a. Tidur siang Lama Kualitas b. Tidur malam Lama kualitas | 2-3 jam/hari Nyenyak 7-8 jam/hari nyenyak | 2 jam/hari Kurang nyenyak 5-6 jam/hari Kurang nyenyak |
4 | Personal hygiene a. Mandi b. Gosok gigi c. Ganti pakaian d. cara | 2x/hari 2x/hari 2x/hari mandiri | 1x/hari 1x/hari 1x/hari dibantu |
5) data psikologis, sosial dan spiritual
a. data psikologi
klien tampak murung dan cemas dengan keadaanya, klien mengatakan takut penyakitnya tidak bisa sembuh.
b. Data sosial
Klien dapat berhubungan baik dengan tim kesehatan dan perawat, dan dapat diajak kerja sama dalam hal pengobatan. Selain itu klien dapat berhubungan baik dengan keluarganya terbukti dengan adanya anggota keluarga yang datang menjenguk.
c. Data spiritual
Klien beragama islam, klien selalu menjalankan ibadah shalat 5 waktu dan selalu berdo’a untuk kesembuhanya.
6) Data penunjang
a. Terapi
- Infus Rl :2o tts/menit
- Pemberian oksigen :2.6 l/menit
- Cefotaxime :2x1 ampul
- Amikasin :2x1 ampul
b. Data lab
No | Jenis pemeriksaan | hasil | Normal |
1 | hemoglobin | 20 gr/dl | L=14-18 p=12-16 gr/dl |
2 | hematokrit | 50 % | L=40-50 p=34-45 % |
B. Analisa data
no | symptom | etiologi | problem |
1 | DS: klien mengeluh sering batu – batuk disertai dahak DO: klien terlihat batuk – batuk | Adanya peningkatan sekresi mukosa-> sekresi terakumulasi di jalan nafas -> mukus adalah media yang cocok untuk perkembangan bakteri | Potensial terjadinya infeksi |
2 | DS: klien mengeluh sesak nafas DO: klien tampak cape, respirasi 28x/menit, | Batuk menetap dengan sputum -> bunyi nafas tidak normal->kecepatan nafas tidak normal -> kecepatan dalam bernafas -> sulit bernafas | Bersihan jalan nafas tidak efektif |
C. Diagnosa Keperawatan
1. Potensial terjadinya infeksi sehubungan dengan adanya peningkatan sekresi mukosa yang terakumulasi di jalan nafas yang ditandai dengan:
DS: klien mengeluh sering batuk-batuk disertai dahak
DO: klien terlihat batuk-batuk
2. Bersihan jalan nafas tidak efektif sehubungan dengan batuk menetap dengan sputum yang ditandai dengan:
DS: klien mengeluh sesak nafas
DO: klien tampak cape, respirasi 28x/menit
PROSES KEPERAWATAN
Nama: Ny.M tanggal masuk: 07-10-2011
Umur: 42 tahun ruang: cempaka
Jenis kelamin: perempuan diagnose medis: Bronkhitis
no | Diagnosa keperawatan | P.E.R.E.N.C.A.N.A.A.N | ||
Tujuan | Intervensi | Rasional | ||
1. | Potensial terjadinya infeksi sehubungan dengan adanya peningkatan sekresi mukosa yang terakumulasi di jalan nafas yang ditandai dengan: DS: klien mengeluh sering batuk-batuk disertai dahak DO: klien terlihat batuk-batuk | Potensial terjadinya infeksi bisa teratasi dengan criteria: - klien tidak mengeluh batuk disertai dahak | - lakukan therapy sesuai dengan advis dokter - kaji skala batuk klien | - dengan memberikan obat diharapkan batuk klien berkurang - dengan mengkaji skala batuk, maka dapat diketahui tingkat skala batuk klien |
2. | Bersihan jalan nafas tidak efektif sehubungan dengan batuk menetap dengan sputum yang ditandai dengan: DS: klien mengeluh sesak nafas DO: klien tampak cape, respirasi 28x/menit | Bersihan jalan nafas bisa teratasi dengan criteria: - klien tidak mengeluh sesak lagi | - kaji respirasi klien - berikan therapy sesuai dengan advis dokter | -Dengan mengkaji respirasi klien, maka dapat diketahui klien membutuhkan oksigen |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar